Senin, 24 Maret 2014

SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL

PENDAHULUAN 1. Sistem Bahan Bakar Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan. Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda motor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional). Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau EFI (electronic fuel injection). Dalam sistem ini, peran karburator yang terdapat pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau dikenal ECU (electronic control unit) atau kadangkala ECM (electronic/engine control module). 2. Bahan Bakar Jenis bahan bakar menurut bentuknya dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu : ►Bahan bakar padat : batu bara, arang, kayu ►Bahan bakar cair : bensin, minyak solar, minyak tanah ►Bahan bakar gas : elpiji Pada kendaraan – kendaraan yang sering dilihat di jalan, umumnya mempergunakan bahan bakar cair yaitu bensin atau minyak solar. Hal ini dikarenakan bensin dan minyak solar merupakan bahan bakar yang efektif dalam penggunaannya, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain : ►Relatif ringan ►Effisien untuk menghasilkan panas ►Sisa pembakaran sedikit dan tidak merusak mesin ►Cara penyimpanannya mudah (susai kondisi tempat) Bahan bakar bensin merupakan persenyawaan Hidro-karbon yang diolah dari minyak bumi. Untuk mesin bensin dipakai bensin dan untuk mesin diesel disebut minyak diesel. Premium adalah bensin dengan mutu yang diperbaiki. Bahan bakar yang umum digunakan pada sepeda mesin adalah bensin. Unsur utama bensin adalah carbon (C) dan hydrogen (H). Bensin terdiri dari octane (C8H18) dan nepthane (C7H16). Pemilihan bensin sebagai bahan bakar berdasarkan pertimbangan dua kualitas; yaitu nilai kalor (calorific value) yang merupakan sejumlah energi panas yang bisa digunakan untuk menghasilkan kerja/usaha dan volatility yang mengukur seberapa mudah bensin akan menguap pada suhu rendah. Dua hal tadi perlu dipertimbangkan karena semakin naik nilai kalor, volatility-nya akan turun, padahal volatility yang rendah dapat menyebabkan bensin susah terbakar.
SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL (KARBURATOR)
1. Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin. Komponen-komponen sistem bahan bakar dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.
1
2. Karburator
a. Prinsip kerja karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray). Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vacum (tekanan dibawah atmosfir) terjadi di (b).
Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan semburan terjadi pada gasoline (b). Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan semakin banyak gasoline yang disemprotkan / disemburkan
2
b. Aturan Kerja Karburator.
Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan sebagai Berikut :
► Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
► Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai kecepatan mesin.
► Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
3. Campuran Bahan Bakar dan Udara
Saat langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir, maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator kedalam saluran pemasukan kesilinder. Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit yang disebut dengan Venturi. Dengan adanya venturi tersebut maka aliran menjadi lebih deras dan menciptakan Kevacuman pada bagian venturi tersebut.
Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan. Bahan bakar masuk, terpancar membentuk partikel–partikel kecil dan disemburkan. Pada dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara sempurna membentuk campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses peralihan dari cairan bahan bakar menjadi partikel ( disemburkan ) katup gas terbuka secara penuh dan putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses penyemburan.
3
Ketika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin perlahan, aliran angin juga turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel dan partikel-partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak tersemburkan, dengan demikian pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi jenuh.
4. Menentukan Jumlah Campuran Udara dan Bahan Bakar
Diantara periode waktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi maka akan banyak.
Bila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata bahwa pembakaran terjadi banyak sekali, berindikasi bahwa volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi. Konsekuensinya, dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah campuran bahan bakar yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik dan turun dan kemampuan akan naik atau turun. Dalam kenyataannya, bila tuas gas diputar dan kabel ditarik sejauh gerakan kabel tersebut.
4
Kebanyakan udara pada karburator memungkinkan lebih banyak campuran bahan bakar dan udara mengalir masuk dan meningkatkan cepat putaran mesin. Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan menurunkan laju putaran mesin.
5. Perbandingan Campuran Udara dan Bensin
Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran bahan bakar dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar.
5
Dengan kata lain bila terlalu banyak udara dalam campuran atau tidak cukup udara, campuran tidak akan terbakar. Dalam banyak masalah proporsi antara udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam perbandingan berat.
Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 15 : 1 berarti bahwa 1 gram bahan bakar dicampur dengan 15 gram udara.
a) Perbandingan campuran secara teori
Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbon dioksid dan air. Bila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi teori terdapat 1 gram bahan bakar untuk 15 gram dan proporsi ini 15 : 1 ini disebut perbandingan teori campuran.
b) Batasan dimana pembakaran terjadi
6
c) Perbandingan campuran saat pengendapan
►Saat mesin di start ( dingin ) 2-3 : 1 (choke dipergunakan)
►Hangat 7 – 8 : 1
►Pada putaran stasioner ( idling ) 8 – 12 : 1
►Berjalan normal dengan beban ringan 15 – 17 : 1
►Beban berat 11 – 13 :1
►Saat percepatan ( tarikan ) : berfariasi tergantung dari cara percepatan, tapi pasti tambah jenuh.
6. Jenis-jenis Karburator
Pada dasarnya karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukkan, sistem katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan cara berfungsinya. Biasanya karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya. Sebab setiap pembuatan mempergunakan konstruksi yang jelas dan cara kerja, tapi karburator yang dipergunakan saat ini dikatakan mempunyai ketangguhan yang sama, sehingga sulit dibedakan.
a) Pengelompokan berdasarkan arah aliran
Karburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe) dan menghasilkan campuran bahan bakar dan udara mengalirkannya ke silinder. Karburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi pencampuran bahan bakar dan udara. Ada dua tipe, pertama terpasang secara horisontal (horizontal draft) dan tipe lainya adalah terpasang secara menurun (down draft).7Biasanya tipe horisontal dipakai pada sepeda motor. Untuk mobil dibutuhkan semburan dan pemanfaatan grafitasi, untuk itu type down draft dipergunakan dan ini sangat tinggi efisiensinya. Sekarang pemanfaatan type down draft pada sepeda motor mulai populer.
b) Pengelompokan Berdasarkan Sistem Katup Gas
Karburator dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi volume campuran bahan bakar dan udara yang dialirkan ke silinder. Katup yang mengatur volume campuran tersebut disebut katup gas (throttle valve). Katup gas dibedakan menjadi dua, pertama adalah katup tipe piston (piston type) dengan posisi tegak lurus, yang lain tipe kupu-kupu (butterfly throttle valve) yang berbentuk piringan yang bergerak membuka dan menutup sebagai penyesuaian banyaknya campuran bahan bakar dan udara.8
Piston valve karburator secara langsung berfungsi merubah diameter ventury. Suzuki mempergunakan VM karburator yang dilengkapi dengan throttle valve. Tipe kupu-kupu dilengkapi venturi yang terpisah dari katup gas. Bagian venturi adalah saluran venturi tetap dengan diameter tidak berubah, katup gas berupa ventury variabel yang otomatis berubah karena pengaruh dari kondisi volume pada saluran pemasukan. Karburator tipe Bs dipergunakan Suzuki adalah karburator dengan katup gas batterfly dilengkapi variabel venturi.9
c) Pengelompokan berdasarkan jumlah saluran
Ada dua macam karburator, yang pertama dengan tabung tunggal pada tubuh (body) karburator tersebut tabung tunggal (single barrel) atau karburator satu tingkat (single stage) dan yang lainnya dengan dua tabung bekerja berbarengan disebut karburator dua tabung satu tingkat
7. Konstruksi Karburator
Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa macam karburator, salah satunya dipakai sesuai kegunaan dan baik untuk kandisi musim.
Di Suzuki, karburator tipe VM dengan katup piston terutama dipakai pada mesin 2 (dua) langkah. Sedangkan karburator tipe BS dengan katup tipe butterfly digunakan pada mesin 4 (empat) langkah.
Pada tipe VM, saluran bahan bakar dan udara berubah tergantung sejauh mana katup gas terbuka, menghasilkan volume yang sesuai campuran bahan bakar dan udara dengan kerja kendaraan. VM karburator menggunakan katup piston dengan rancangan posisi yang tegak lurus sesuai dengan pergerakannya. Dengan derasnya aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan oleh terbukanya katup gas10
Gambar Konstruksi Karburator Tipe VM
8. Sistem Choke
Normalnya bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran pemasukan, silinder ke bagian lain hingga terbakar, saat mesin masih dingin, dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya bila menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut, karena kesulitan pengabutan dilengkapi sistem choke untuk mengatasi situasi tersebut.
Sistem choke dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter pluger (katup choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. Ketika katup gas tertutup, starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui elektrik atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh pada bagian fuel injection port. Jumlah bahan bakar diatur oleh starter jet dan mengalir melalui starter pipe dimana terdapat air blood hole (lubang udara) dan udara awal bercampur dengan bahan bakar mengalir melalui lubang udara tersebut menghasilkan campuran yang jenuh masuk ke ruang plunger (katup choke). Selanjutnya udara kedua bercampur dengan bahan bakar yang berasal dari starter jet, membentuk campuran yang lebih optimum untuk menyalakan mesin, mengalir melalui fuel injection port ke mesin dalam bentuk uap / kabut.
Dengan sistem choke percampuran bahan bakar dan udara diatur oleh jet, campuran yang konstan dapat diperoleh dan penyalakan mesin dapat dilakukan dengan mudah. Dengan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.11
Gambar Saat Sistem Chuke Bekerja
Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakan untuk menarik dan membuka starter plunger (katup choke) tapi ada satu sistem mekanis yang berfungsi secara otomatis, choke otomatis dapat dipakai dibeberapa bentuk kegunaan.
Disini kita akan melihat PTC tipe pemanas yang dipakai oleh SUZUKI.
PTC (Positive Temperature Cocflicient) adalah mekanisme choke tipe pemanas aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnit dialirkan ke bagian pemanas pada PTC yang terbuat dari keramik. Panas yang terjadi membuat thermowox mengembang dan mengaktifkan starter plunger. Akibatnya terjadi suatu aliran penyemburan yang bervariasi.12
Gambar Sistem Chuke Positive Temperature Cocflicient
- Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai respon dari naik/turunnya temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (strater plunger).13
- Mesin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit listrik, PTC berfungsi, katup choke terdorong kebawah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka. PTC terus menghasilkan panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger tertekan kebawah, saluran choke tertutup sepenuhnya.14
9. Kerja Karburator Putaran Langsam
Dari putaran langsam kekecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka celah antara jet needle (jarum) dan needle jet (saluran) kecil. Juga karena putaran rendah, vacum yang terjadi sangat lemah/terbatas sehingga tidak terjadi aliran pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot sistem.
Ada dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang, penggunaan satu atau dua lainnya tergantung pada karakter mesin.
Yang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection port) . Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimanan saluran bypass berada sebagai lubang / saluran kedua ( two-hole-type ). Sebagian besar yang menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil.
a) Tipe Lubang Tunggal
Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara, menghasilkan campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan out let. Kemudian dicampur dengan sedikit udara dari saluran utama, maka akan menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja mesin , kemudian dialirkan kesilinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air screw pada karburator.15
Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Lubang Tunggal
b) Tipe dua lubang
Saluran pilot out let terletak lebih kearah mesin dari pada katup gas bypass terletak pilot out let Hampir ditengah antara dan needle jet seperti terlihat pada gambar (1) saat mesin berputar stasioner katup gas terbuka sangat sedikit, udara yang diatur yang diatur 0leh pilot air srew bercampur dengan bahan bakar yang diatur oleh pilot jet. Pada bagian bypass udara dan bahan bakar dicampur untuk menguruskan campuran. Pada saat yang sama campuran juga terjadi dan dialirkan melalui pilot outet let. Pada gambar (2) katup katup gas terbuka lebar, campuran yang dialirkan hanya melalui pilot out let menjadi kurang memadai, dan tambahan kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.16A16B
Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Dua Lubang
10.Kerja Karburator Putaran Cepat
Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan menengah sampai tinggi. Saat katup gas tebuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan bahan bakar terhisap melalui jet needle. Tipe VM karburator dilengkapi dengan pilot system dan main system yang berdiri sendiri-sendiri. Main system ada dua cara : pertama bleed type dan yang lain premary type.17
a) Bleed Type
Sebuah saluran udara ditempatkan ditengah diantara needle jet dan udara dialirkan melalui air jet bleed hole, memenuhi kebutuhan saat kecepatan menengah sampai tinggi.18
Gambar Bleed Type
b) Primary Type
Tidak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. Udara dari primary air diatur oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle jet premary choke dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi semburan pada mesin.19
Gambar Primary Type
11. Sistem Percepatan
Pada waktu mesin mengalami percepatan (mesin di gas dengan tiba-tiba), throttle valve (untuk karburator tipe venturi tetap maupun tipe CV) atau throttle piston atau skep (untuk karburator tipe variable venturi) akan membuka secar tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dibanding udar, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran tiba-tiba menjadi kurus sedangkan mesin berputar dengan tambahan beban untuk keperluan percepatan tersebut. Untuk mendapatkan campuran yang gemuk, maka pada waktu percepatan, karburator dilengkapi dengan “pompa percepatan”. Salah satu bentuk mekanisme sistem percepatan pada karburator sepeda motor adalah seperti terlihat pada gambar di bawah. Mekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika throttel dibuka dengan tiba-tiba maka plunyer pompa menekan bahan bakar yang dibawahnya. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang keluar melalui pengabut utama (main jet) akan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar dengan tiba-tiba, throttle lever (tuas gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle lever tadi akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah. Karena ujung pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau menekan sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang pengeluaran bahan bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan bercampur dengan udara pada venturi.
Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke bawah membuat pump chamber membesar lagi. Karena desain/rancangan valve (katup) yang ada di pum chamber dibuat berlawanan arah antara katup masuk dan katup keluar, maka pada saat diapragma ke bawah katup masuk terbuka sedangkan katup keluar menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut, membuat bahan bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan siap untuk dipakai kembali. Demikian beberapa sistem dengan car kerja yang umumnya dipakai pada karburator. Jika semua sistem tersebut digabungkan pada sebuah karburator maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat kompleks.20
Gambar Konstruksi Sistem Percepatan
12.Yang Terjadi Sesuai Posisi Katup Gas
a) Lebar terbukanya katup gas (⅛ – ¼)
Bahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara needle jet dan jet needle yang dibentuk bulat.
Jarum berbentuk meruncing menjadi lebih kurus dibagian ujungnya melekat pada katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu juga celah yang terjadi yang berfungsi sebagai saluran bahan bakar. Suatu potongan (cutaway) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi vakum yang berpengaruh pada needle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar yang ditarik untuk dikabutkan saat katup gas terbuka pada lebar (⅛ – ¼) jumlah bahan bakar sangat tergantung pada besarnya potongan (derajat) katup gas, celah antara jet needle dan needle jet dan faktor kombinasi keseluruhannya.21
Gambar Katup Gas Terbuka ⅛ – ¼
b) Terbukanya katup gas ( ¼ – ¾ )
Pada posisi katup gas seperti ini, efektifitas cutaway sangat sedikit aliran bahan bakar tergantung dari ukuran main jet dan celah yang terjadi antara jet needle dan needle jet.
c) Terbukanya katup gas ¾ – terbuka penuh
Bila katup gasterbuka sejauh ini, hampir sepenuhnya terbuka, mesin membutuhkan out put yang maksimum. Kebutuhan bahan bakar ditentukan oleh jet needle dan needle jet tapi yang pokok adalah oleh besarnya main jet.
Posisi katup gas dan sistem yang aktif
13.Mekanisme pelampung
Kerja pelampung adalah mempertahankan tinggi bahan bakar pada ruang pelampung ketika mesin berjalan, melalui pergerakan katup jarum, pelampung dan fungsi bagian lainnya. Ruang pelampung pada karburator tipe VM terletak tepat dibawah ruang percampuran, dan mengusahakan gangguan sekecil mungkin pada kemampuan kerja mesin saat kendaraan miring atau saat ekselerasi.
Ketika sejumlah bahan bakar mengalir dan masuk ruang pelampung membuat pelampung ngambang, mengakibatkan jarum katup pelampung (needle valve) melekat rapat pada posisinya (valve seat) dan menghentikan aliran bahan bakar. Saat mesin berjalan dan bahan bakar terpakai mengakibatkan terjadinya celah antara ujung katup jarum dengan dudukannya (valve seat) maka bahan bakar dapat mengalir lagi melalui celah tersebut.22
Gambar Bekerjanya Pelampung Karburator
Bila bahan bakar telah mencapai batas tertentu maka proses ini (pelampung naik, jarum terdorong keatas, bahan bakar berhenti dan seterusnya) terjadi selama kendaraan berjalan.
Untuk mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar, maka didalam karburator terdapat sistem pelampung yang seperti telihat pada gambar dibawah ini.23
Ada dua macam tipe pelampung :
Pertama rangkaian dari dua pelampung, kedua pelampung yang berdiri sendiri-sendiri / terpisah dari pegangannya. Yang lain terdiri dari pelampung tunggal yang mana pelampungnya terpisah.24
Ruang pelampung dihubungkan dengan udara luar, sehingga bahan bakar dapat terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan berjalan, katup jarum dilengkapi dengan jarum didalamnya untuk mempertahankan tinggi permukaan bensin agar tetap stabil.
25

Sistem pendinginan

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

Pendinginan udara

Silinder mesin dengan sirip pendingin
Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas.
  Kelebihan
Tipe ini memiliki kelebihan :
  • Desain mesin lebih ringkas.
  • Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
  • Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya.
 Pendinginan air 
Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas ke udara.

Komponen utama

Komponen utama dalam sistem ini adalah :
  1. Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas.
  2. Saluran berupa pipa (tube) atau selang karet (hose).
  3. Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam sistem.
  4. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi.
  5. Kipas, berfungsi untuk membantu pelepasan panas pada radiator.
Sistem ini sangat umum dipakai pada mobil, sedangkan sepeda motor jarang menggunakan tipe ini
sistem pendingin pada sepedamotor secara umum menggunakan sirip sirip udara sebagai pendinginan pada mesin. meskipun pada sepedamotor jenis baru atau kendaraan besar sudah menggunakan sistem pendingin menggunakan fluida, berbeda dengan sistem pendingian pada mobil yang menggunakan air.

ENGINE TUNE UP

Langkah kerja dalam Tune-up perlu sekali diperhatikan agar hasil kerja bisa optimal. Dasar penulisan buku ini diambil dari berbagai sumber termasuk diantaranya : pelatihan di BLPT, BLK serta Uji Kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerjasama dengan Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia (ITO).
LANGKAH KERJA TUNE – UP
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan
       Fender cover
       Grill cover
       Steering cover
       Floor cover
       Seat cover
2. Siapkan peralatan kerja
       Tool set
       Alat ukur, meliputi :
—  Tune-up tester                                               
  • Timing light
  • Multimeter
  • Radiator cup tester
  • Spring scale
  • kunci momen (torque wrench)
  • hydrometer
  • feeler gauge
  • mistar baja
       Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.


3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :
       Sistem pelumas
       sistem pendingin
       tali kipas
       filter bensin
       filter udara
       sistem pengapian
4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :
       dwell angle
       Putaran idle
       saat pengapian
5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :
       celap katup
       kerja karburator
       stel putaran idle
       kompresi
       tes jalan

  1. I.       SISTEM PELUMAS
  
  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin

  1. II.    SISTEM PENDINGIN


  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 – 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 – 11 mm (untuk pompa air – alternator) 11 – 14 (untuk engkol – kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)

  1. III.  SARINGAN BAHAN BAKAR

  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang – saluran masuk, saluran masuk – saluran buang, saluran buang – saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.

  1. IV.  SARINGAN UDARA (Air filter)

  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam – keluar, dari luar – ke dalam, dari dalam – keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.

  1. V.    BATERAI
   
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 – 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter

  1. VI.  KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
    1. A.    Busi, periksa :


  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi

  1. B.     Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang
dari 25 KΩ.
    
C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush

  1. Rotor, bersihkan dengan kain lap

  1. Platina, periksa, bersihkan dan stel

  1. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)

  1. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ,dudukan platina bergerak)
  2. Octan selector (posisikan Std/ tengah)


  1. VII.    IGNITION COIL
  2. Periksa tahanan primer koil (1,3 – 1,6 Ω)


  1. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 – 14,5 KΩ)


  1. Periksa resistor koil (1,5 – 1,9 Ω)

VIII. KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.


  1. IX.               PENYETELAN CELAH KATUP
               Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan celah katup yang
               konventional dan menggunakan shim saja, Perbedaan penyetelan yang konventional dengan
             yang menggunakan shim diantaranya :
  1.              1.  Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja engine (panas)
  2.              2.  Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat engine dalam kondisi dingin.



Penyetelan Celah Katup Konvensional
—  Panaskan engine hingga temperatur kerja engine
—  Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
—  Posisikan silinder no.1 pada TDC (lihat tanda pada pully)
—  Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
—  Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
—  Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TDC
—  Ukur/stel celah katup dengan urutan:
      Buang–masuk–masuk–buang
Catatan :
ü     Gunakan fuller yang masih baik (belum aus)
ü     Pada saat menyetel tarikan feller gauge harus lurus
ü     Rasakan untuk semua celah katup tarikannya sama


  1. X.    DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP
    1. 1.      DWELL ANGLE : 520 ± 60

                       Cam Dwell Angle ( CDA ) adalah sudut antara breaker point mulai menutup sampai
              breaker point membuka. Untuk engine 4 silinder  CDA 52 o ± 6o . Pada saat melakukan
              engine tune up periksalah CDA nya karena apabila CDA terlalu besar coil akan panas dan
             kalau terlalu kecil kemagnetan primer coil akan kecil dan induksi sekunder juga kecil.
 Catatan :
—   Apabila CDA lebih besar dari standard berarti penyetelan celah breaker point terlalu kecil (rapat)
—   Apabila CDA lebih kecil dari standard berarti penyetelan celah breaker point terlalu besar
              ●     Apabila CDA berubah ubah kemungkinan disebabkan oleh nok distributor aus, bantalan
                   poros distributor rusak atau pegas breaker point rusak.
  1. 2.      SAAT PENGAPIAN ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
                              Pada motor bakar saat pengapian merupakan sangat penting didalam menentukan
                  tenaga engine, untuk itu saat pengapian harus diperiksa saat kita melakukan tune up engine.



                   Pada saat penyetelan saat pengapian apabila distributor menggunakan vacuum
         advancer ganda maka kita harus melepas slang yang ke idle advancer terlebih dahulu.
          Apabila saat pengapian tidak tepat, kita kendorkan baut pengikat rumah distributor dan
          putarlah rumah distributor (distributor bodi) dan tepatkan saat pengapian sesuai standard
         enginenya.

         

  1. 3.      PUTARAN IDLE ± 750 rpm
                           Sebelum kita melakukan pemeriksaan saat pengapian, maka kita harus memeriksa
                  putaran idle   apakah sudah standard putaran idle apa belum dalam posisi air filter harus
                  terpasang, seandainya belum kita harus melakukan penyetelan terlebih dahulu dengan cara
                sebagai berikut:
                1. Hidupkan engine hingga temperatur kerja
                  2. Putar baut penyetel campuran (idle mixture adjusting screw) hingga tepat (rpm tinggi
                    max)
                3. Putar baut penyetel putaran idling (idle speed adjusting screw) hingga putaran idle
                    tercapai, Engine tipe K putaran  idle 750 rpm (tanpa beban AC)
                    

  1. 4.      PEMERIKSAAN KARBURATOR
             Setelah kita selesai melakukan pekerjaan penyetelan celah katup, maka kita tutup
     kembali mekanisme katup dengan tutupnya.
     Kemudian kita hidupkan engine dalam kondisi komponen terpasang semua :
          1. Filter udara
          2. Kabel gas
  • Pada saat putaran idle perhatikan apakah putaran engine tenang (tidak goyang)
  • Pada saat kita tambahkan putaran engine (akselerasi) terasa nyaman/tidak mbrebet
  • Kita tahan putaran menengah kondisi putaran rata (tidak goyang)
  • Pada saat kita akselerasi dengan tiba tiba tidak ada suara ngelitik terlalu panjang
  • Apabila kondisi diatas baik maka berarti kondisi karburator baik

  1. 5.      PEMERIKSAAN KOMPRESI
                  Pemeriksaan Kompresi hanya dilakukan apabila diperlukan saja (tenaga engine
           menurun) dan dilakukan oleh 2 orang.
Caranya:
     1. Panaskan engine
     2. Buka semua busi
     3. Pijak pedal gas penuh
     4. Pasang compresion tester pada busi no 1 – 4
     5. Starter engine dengan putaran 250 rpm atau lebih
     6. Tekanan minimum 8.0 kg/cm2 Normal >11 Kg/cm2
     7. Perbedaan tekanan tiap silinder < 0.7 Kg/cm2

                  Apabila didapat hasil pengukuran tekanan rendah maka, beri oli lewat lubang busi
          ● Bila diulang tekanan naik berarti terjadi keausan diantara piston dan silinder, sehingga
            terjadi kebocoran kompresi
              ● Bila tetap rendah, berarti terjadi kebocoran dari katup (valve)


                       Tes Kompresi
                        

  1.           6.   TES JALAN
                      Tes jalan juga merupakan pekerjaan di dalam melakukan engine tune up, namun
                  dilakukan apabila diperlukan saja, dan pekerjaan engine tune up telah dilakukan. Pada saat
                tes jalan perludiperhatikan:
  1. Kondisi meter kombinasi
  2. Kondisi engine, tenaga engine
  3. Suara abnormal yang terjadi
  4. Periksa saat pengapian

Kelistrikan Bodi Mobil

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kelistrikan bodi pada kendaraan. Saat melaksanakan perbaikan bodi kendaraan (perbaikan sebagian komponen bodi atau pengecatan),
beberapa rangkaian kelistrikan/ listrik/ unit elektronik perlu dilepas untuk memudahkan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai pekerjaan perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa mengembalikan komponen yang sudah dilepas, sampai dapat berfungsi kembali dengan baik/normal. Oleh karena itu, pembahasan bab ini dapat digunakan sebagai acuan meraih kompetensi dalam melaksanakan perbaikan khususnya pada teknik bodi otomotif.
Komponen- komponen kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat (sein tanda belok dan klakson), meter kombinasi, sistem wiper dan washer, sistem AC dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi.
16.1. Baterai Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, assesoris kendaraan, sistem kelistrikan bodi dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik.
Karena mensuplai kebutuhan listrik secara terus menerus, maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah alternator beserta sistemnya (misal pengatur 410tegangan) guna melakukan pengisian sehingga baterai akan tetap terisi energi kimia.
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.1. Baterai
Pada bagian ini tidak akan dibahas mengenai baterai secara mendetail, hanya dibahas petunjuk umum yang berkaitan dengan kelistrikan bodi, sehingga sistem kelistrikan bodi akan aman dan dapat berfungsi secara optimal.
Pada saat melaksanakan perbaikan bodi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan, maka lepaskanlah terminal baterai dengan terminal negatif (-) terlebih dahulu, kemudian baru yang positif (+). Dalam memasang lakukan urutan kebalikannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah short contact atau korsleting ketika menggunakan kunci-kunci atau peralatan lainnya.
Pada saat pengisian baterai, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
• Untuk pengisian konstan, gunakan arus pengisian sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. • Untuk pengisian cepat (quick charging), hindari penggunaan arus yang melebihi kapasitas baterai. • Selama melakukan charging, jagalah arus pengisian sehingga temperaturnya tidak melebihi 45.. C • Pada saat melakukan pengisian cepat, terminal positif dan negatif harus dilepas, untuk menghindari kerusakan dioda pada alternator. • Hindari percikan bunga api di atas baterai yang bisa menyebabkan baterai meledak. • Melakukan pengisian baterai pada mesin EFI terminal sebaiknya dilepas, guna mengindari kerusakan ECU (Electronic Control Unit). 411
Teknik Bodi Otomotif
16.2. Jaringan Kabel Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke komponenkomponen sirkuit dan sebagainya, yang kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.
16.3. Kawat dan Kabel Ada 3 macam kelompok utama yang didisain berdasar kondisi yang berbeda baik besarnya arus yang mengalir, temperatur, kegunaan dan yang lainnya.
• Kawat Tegangan Rendah: Sebagian besar komponen kendaraan menggunakan kawat tegangan rendah (low voltage wire). Gambar 16.2. Konstruksi kabel tegangan rendah
• Kawat Tegangan Tinggi: Khusus digunakan dalam sistem pengapian (kelistrikan engine) Gambar 16.3. Kabel pengapian
• Kabel yang berisolasi: Kabel ini dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari luar dan digunakan sebagai signal lain, sehingga sering dipasang sebagai kabel antena radio, ignition signal 412line, oxygen signal line dan sebagainya.
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.4. Konstruksi kabel berisolasi
16.4. Komponen Pelindung Komponen ini terpasang pada kendaraan untuk melindungi kabel dari goncangan, benturan dan sebagainya, sehingga kabel dapat kokoh terpasang pada tempatnya. Termasuk dalam komponen ini adalah clamp, corrigated tube (pembungkus) dan protector (pelindung).
Gambar 16.5 Pelindung Kabel dari goncangan dan gesekan
16.5. Komponen-komponen Penghubung Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan
413kesalah satu bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik. Juntion Block (J/B) dan Relay Block (R/B) Junction Block adalah suatu kotak dengan konektor dikelompokkan bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus
Teknik Bodi Otomotif
bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit breaker dan alat lain yang terpasang didalamnya.
Gambar 16.6. Junction Block dan rellay block
414fusible link fuse/sekring relay Gambar 16.7. Pengaman yang terdiri dari fusible link, relaydan fuse
Kelistrikan Bodi Kendaraan
16.6. Baut massa Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus untuk menjamin massa yang baik dari suatu jaringan sistem kelistrikan sehingga dapat berfungsi optimal. Ada beberapa baut massa yang memiliki keistimewaan khusus, yaitu permukaan baut ditandai dengan crom hijau setelah diproses secara listrik untuk mencagah oksidasi. Model baut ini dapat dibedakan dengan baut lainnya karena warnanya hitam kehijauan. Namun yang paling penting, bahwa baut bisa menjamin massa baterai kuat terhadap massa.
Gambar 16.8. Baut massa pada bodi
415
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.9. Pemasangan fuse harus sesuai petunjuknya
16.7. Sambungan (Connector) Digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara 2 jaringan kabel atau antara sebuah kabel dengan komponen. Konektor diklasifikasikan sebagai konektor laki-laki (male) dan perempuan (female) dan dilengkapi dengan pengunci.
416Gambar 16.10. Macam Konektor
Kelistrikan Bodi Kendaraan
16.8. Pengaman Sirkuit Pengaman sirkuit ini terdiri dari sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker yang dipasangkan pada sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan connector dari kebakaran karena arus yang mengalir berlebihan.
a. Sekring (fuse) Gambar 16.11. Sekring catridge dan blade
Sekring ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus sehingga kebakaran dapat dihindari. Tipe sekring ada 2, yaitu: cartridge (tabung) dan blade (kipas). Tipe blade sering banyak digunakan karena lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, dan warna dari sekring merupakan petunjuk kapasitas sekring (5A-30A)
Tabel 1. Identifikasi Sekring (blade)
Kapasitas Identifikasi Warna 5 A Coklat Kekuningan 7,5 A Coklat 10 A Merah 15 A Biru 20 A Kuning 25 A Tidak Berwarna 30 A Hijau
417
Teknik Bodi Otomotif
b. fusible link Fungsi dan konstruksinya sama dengan sekring, hanya memiliki perbedaan utama dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan memiliki elemen yang lebih tebal. Sama halnya dengan sekring, fusible link juga terdiri dari tipe cartridge dan link (kabel).
Gambar 16.12. Fusible link
Tabel 2. Identifikasi fusible link
Kapasitas Persamaan Luas pada Fusible link Identifikasi Warna 30 A 0,3 Merah Muda 40 A 0,5 Hijau 50 A 0,85 Merah 60 A 1,0 Kuning 80 A 1,25 Hitam 100 A 2,0 Biru
418c. Circuit breaker Digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window, sunroof, door lock, pemanas (heater) dan komponen yang sejenis.
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.13. Circuit breaker
Konstruksinya terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan. Cara kerjanya adalah apabila terjadi arus yang berlebihan, maka bimetal menjadi panas dan membengkok sehingga hubungannya akan terputus.
16.9. Switch dan Relay Switch dan relay membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakkan switch lampu on-off dan aktifitas pengontrolan lainnya.
Switch (saklar) yang terdapat pada kendaraan umumnya menggunakan satu atau dua tipe, yaitu yang dioperasikan langsung dengan menggunakan tangan dan yang dioperasikan menggunakan tekanan, tekanan hydraulis dan temperatur.
Macam-macam switch ditunjukkan gambar dibawah ini.
Gambar 16.14. Switch (saklar)
419
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.15. Relay
Relay adalah peralatan listrik yang dapat membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan. Relay digunakan untuk menghupung dan memutus baterai, saklar yang bekerja secara otomatis dari sirkuit kelistrikan. Relay terdapat dua tipe, relay elektromagnetik dan relay transistor.
Gambar 16.16. Relay, konstruksi dan simbolnya
Penggunaan relay pada dasarnya untuk mengatasi kelemahan pada penggunaan sirkuit tanpa relay, kelemahan tersebut adalah: sirkuit yang panjang akan menyebabkan turunnya tegangan, diperlukan jaringan kabel yang besar karena arus yang besar melaluinya, arus yang besar
420
Kelistrikan Bodi Kendaraan
pada switch menimbulkan percikan sehingga cepat rusak dan membahayakan keselamatan.
Contoh penggunaan relay pada lampu utama:
Gambar 16.17. Aplikasi relay pada lampu utama
16.10. Wiring Diagram Gambar 16.18. Wiring Diagram Sederhana
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan sesuai benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit. Oleh karena itu maka diagram rangkaian digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. Berikut ini contoh sederhana rangkaian yang menggunakan simbol-simbol:
Dalam kendaraan yang sebenarnya, banyak sekali sistem kelistrikan, kabel-kabel dan konektor yang menghubungkan-nya. Bila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan, adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen seperti lampu, klakson 421dan lainnya, akan tetapi sulit untuk menemukan sekring, J/B, R/B, konektor kabel lain untuk menemukan dikendaraan. Oleh karena itu, maka
Teknik Bodi Otomotif
dilengkapi dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang tidak hanya menunjukkan komponen utama, tetapi semua kabel, juntion, konektor dan lainnya.
Agar dapat membaca wiring diagram dengan benar, berikut ketentuan simbol-simbol dalam wiring diagram:
Gambar 16.19. Contoh simbol-simbol komponen elektronik
16.11. Sistem Penerangan (lighting system) Sistem penerangan berguna untuk keselamatan berkendara dan informasi ke kendaraan lain. Sistem penerangan dibagi menjadi 2 kelompok:
422Gambar 16.20 Lampu penerangan
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.21. Lampu belakang
a) Penerangan luar meliputi: lampu besar, lampu belakang, lampu rem, lampu jarak, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu plat nomor dan lampu mundur
b) Penerangan dalam meliputi: lampu meter dan lampu ruangan
Lampu besar digunakan untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan, dan dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat yang dapat dioperasikan dari dimmer switch.
423Gambar 16.22. Switch untuk lampu dekat dan jauh (dimmer switch)
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.23. Lampu utama tipe sealed
Berdasarkan konstruksi bolam terhadap rumahnya, maka lampu besar dibagi menjadi 2 tipe, yaitu;
a. Tipe sealed beam (dimana lampu dan rumahnya merupakan satu kesatuan/tidak dapat diganti bolamnya saja) dan b. tipe Semi sealed beam (lampu dan rumahnya terpisah sehingga bolamnya dapat diganti baik biasa maupun halogen) Gambar 16.24. Konstruksi Bola Lampu Biasa dan Halogen
Bola lampu quartz halogen, lebih panas dibanding dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu akan lebih pendek bila ada oli atau gemuk menempel pada permukaannya. Demikian juga keringat manusia (mengandung garam) juga dapat menodai kacanya. Untuk mencegah hal ini maka saat mengganti peganglah bagian flange untuk mencegah jari-jari menyentuh kacanya.
Sebelum melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, pemasangan dan penyetelan komponen kelistrikan bodi, maka diperlukan tindakan keamanan diantaranya adalah membaca buku pedoman perawatan (buku manual) dari kendaraan yang akan di periksa. Tiap 424kendaraan memiliki letak komponen yang berbeda-beda, sehingga anda harus menemukan dengan cepat dan tepat. Pada waktu melepas atau memasang suku cadang, perhatikan keselamatan kerja, proses
Kelistrikan Bodi Kendaraan
pelaksanaan kerja yang benar untuk mencegah perbaikan yang tidak perlu dilakukan. Selain itu, dianjurkan untuk menggunakan peralatan tangan dan alat ukur yang sesuai sehingga aman dan tidak merusak komponen.
Gambar 16. 25. Coloumb Switch
Proses melepas coloumb switch adalah dengan melepas steering wheel dengan tilt handle pada posisi yang paling rendah, melepas column cover dan melepas konektor dari column switch. Sedangkan langkah memasangnya adalah dengan memasukkan column switch dengan posisi yang lurus dengan steering shaft center. Setelah itu memasang column switch wiring hardness sepanjang column tube pada dudukannya. Setelah steering wheel terpasang, pastikan posisi mobil tetap lurus, dan cancel pen terpasang pada lubang dibawah permukaan steering wheel.
Lampu rem digunakan untuk memberikan informasi kendaraan dibelakangnya untuk menghindari benturan saat melakukan pengereman.
Gambar 16. 26 Lampu rem
425
Teknik Bodi Otomotif
Lampu tanda belok (sein) dipasang dibagian depan dan belakang (serta kadang di samping untuk jenis kendaraan tertentu) bertujuan untuk memberikan informasi pada kendaraan lain bahwa pengemudi yang bersangkutan akan berbelok atau pindah jalur. Biasanya lampu ini berkedip 60-120 kedipan per menit.
Gambar 16.27. Lampu sein ketika bekerja
Lampu jarak dan lampu belakang (lampu kota) memberikan isyarat lebarnya kendaraan dimalam hari. Lampu plat nomor digunakan untuk memberi penerangan pada plat nomor kendaraan dan menyala bersama lampu kota.
Gambar 16.28. Lampu kota dan plat nomor
Lampu hazard digunakan untuk memberikan isyarat pada kendaraan didepan atau belakang bila kendaraan dalam keadaan darurat dan meminta prioritas jalan.
426
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.29. Lampu hazard ketika bekerja
Lampu mundur berguna untuk memberi informasi kendaraan lain bahwa kendaraan akan mundur, dan juga penerngan tersebut memban-tu pengemudi melihat kondisi di belakang. Lampu ini menyala saat transmisi berkedudukan pada posisi mundur.
Gambar 16.30. Lampu mundur ketika bekerja
Lampu meter (instrumen) digunakan untuk menerangi meter-meter dan gauge pada instrumen/dashbord pada saat lampu kota hidup (malam hari).
Lampu ruangan berguna untuk menerangi interior, dipasang ditengah, tidak menyilaukan pengemudi. Switch yang ada adalah ON (menyalakan), OFF (mematikan) dan DOOR (menyala otomatis saat pintu dibuka)
Gambar 16.31. Lampu ruangan ketika bekerja
Pemasangan dan perbaikan sistem penerangan ketika melaksanakan perbaikan bodi kendaraan harus dilakukan dengan benar. Berikut ini langkah-langkah perbaikan yang dilakukan427 pada sistem penerangan lampu depan:
Teknik Bodi Otomotif
(1) Melepaskan terminal negatif (-) bateray. (2) Melepaskan soket-soket lampu depan (3) Melepaskan lampu depan beserta ornamen ring lampu depan jika ada. (4) Melepaskan unit sealed beam Catatan: Lepaskan skrup penyetel, putar unitnya berlawanan dengan arah jarum jam Pemasangan:
(1) Stel setiap skrup penyetel dengan ukuran yang sesuai dengan kondisi benda kerja. (pengerasan skrup kira-kira 18 putaran) (2) Pasangkan penghubung (konnektor) pada setiap kabel-kabel. (3) Hubungkan terminal baterai. (4) Lakukan pengetesan arah lampu depan. (5) Pasanglah setiap ornamen lampu depan. Gambar 16.32 .Lampu depan
Menyetel lampu depan (metode penyetelan memakai layar):
(1) penyetelan dilakukan dengan tekanan ban dalam keadaan normal dan kendaraan tanpa beban. (2) Memposisikan kendaraan didepan layar dengan lampu depan pada jarak 3 meter jauhnya dari layar. (3) Pada layar, titik pentunjuk untuk penyetelan fokus lampu depan dilengkapi dengan: 428
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.33. Menyetel jarak lampu
(a) Tarik garis pedoman horisontal pada permukaan layar pada ketinggian titik tengah lampu depan (H) kurang dari 20 mm (b) Tarik garis tengah vertikal pada layar lampu dengan kanan dan kiri. Kemudian didapat titik (F) yang terjadi perpotongan garis horizontal dan garis vertikal. (c) Putar lampu pada posisi “ON” dan lampu jauh menyala, dan stel lampu tersebut dengan memutar skrup penyetel sehingga arah peyinaran lampu pada titik potong (F) pada layar. (d) Untuk kesempurnaan penyetelan arah lampu depan, swith lampu jauh ke lampu dekat. Kemudian pastikan bahwa cahaya setiap lampu dekat dalam arah diagonal bawah. Sedangkan untuk lampu belakang, perbaikannya adalah dengan melepas lower back trim, dan selanjutnya melepas lampu kombinasi. Sedangkan pemasangannya adalah kebalikan dari cara melepaskan adalah cara memasang lampu kombinasi belakang.
Catatan: pada waktu memasang trim, perlu diperhatikan bahwa beberapa skrup tap pengerasannya agak kurang dan dapat didistribusikan ke skrup yang lebih besar sedikit.
429
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.34. Lampu Kombinasi
16.12. Wiper dan Washer Wiper (penghapus kaca) berguna untuk membersihkan kaca dari hujan, debu, salju, binatang-binatang kecil, sehingga sangat penting untuk keselamatan. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan wiper belakang untuk menambah kejelasan penglihatan ke belakang.
Gambar 16.35. Konstruksi wiperdepan dan belakang
Wiper terdiri dari motor wiper, wiper link, wiper arm dan wiper blade. Kelengkapan lainnya pada wiper adalah adanya intermittent (bekerja lambat dan tidak waktunya berselang) dan interlock (wiper menyala ketika kita semprotkan air dari washer)
430
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.36. Motor wiper
a) Motor wiper
Motor wiper adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi. Dua cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet, tipe wound rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektro magnet, dan tipe ferrite magnet yang menggunakan ferrite magnet permanen dan mayoritas kendaraan menggunakannya karena lebih kompak, ringan, ekonomis dan menggunakan motor DC.
b) Tuas Wiper
Gambar 16.37. Gerakan wiper
Tuas wiper (wiper link) merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolak balik pada poros wiper. Dalam mekanisme gerakan tuas tipe pararel tandem, maka motor mulai memutarkan crank arm, bila motor dihidupkan. Batang penghubung tarik dorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk membuat gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah lingkaran secara pararel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat 431bekerja secara pararel.
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.38. Tuas Wiper
c) Lengan Wiper (wiper arm)
Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer untuk menahan keseluruhannya.
Biasanya wiper dapat menghalangi jarak penglihatan pada saat berhenti. Concealed wiper dapat menyempurnakan kelemahan ini, dengan adanya tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin.
Gambar 16.39. Wiper Blade
d) Wiper blade
Terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca, suatu kombinasi dari leaf spring, packing dan beberapa lever, dan clip untuk memasng blade pada bagian wiper arm (lengan wiper)
432
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.40. Washer
e) Washer
Fungsi washer untuk menyempurnakan fungsi wiper blade dan menguarangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik umumnya banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer, motor, selang dan nozzle.
Gambar 16.41.Tangki Washer
f) Tangki washer
Bentuk tangki washer (water tank) bervariasi tergantung pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia.
433
Teknik Bodi Otomotif
Gambar 16.42. Motor Washer
g. Motor Washer Berfungsi menggerakkan pompa, mengeluarkan cairan pembersih dari tangki. Tipenya ada dua yaitu wound rotor dan ferrite magnet, kebanyakan menggunakan tipe yang kedua. Sedangkan tipe pompanya adalah, tipe gigi (gear tipe), tipe squeeze dan tipe sentrifugal. Tipe sentrifugal lebih luas penggunaannya sebab memiliki daya tahan yang kuat untuk digunakan karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil sekali. Akan tetapi tipe sentrifugal dipasang dibagian bawah tangki, karena tidak bisa menyedot.
h. Nozzle Terbuat dari tembaga, alumunium atau resin dengan satu atau dua lubang. Kebanyakan saat ini menggunakan resin dan memiliki lubang yang dapat disetel (adjusting orifice). Diameter lubang orifice adalah 0,8 mm – 1 mm.
i. Cairan Washer Terdiri cairan anti beku (anti freeze) dan ditambah detergent dan zat anti karat (anti corrosive agent). Penggunaan yang tidak tepat dapat merusak karet washer atau cat.
434
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Gambar 16.43. Circuit diagram motor wiper
Perbaikan bodi ketika harus melepas komponen wiper dan washer, pertama yang harus dilepas adalah wiper arm dengan cara melepaskan arm shaft lock nut lalu menekan poros ke dalam. Kemudian melepaskan baut yang menahan motor bracket pada bodi, lalu menarik unit motor wiper. Setelah itu melepas sambungan washer tube dari kabin kendaraan. Setelah itu melepas mounting bolt, lalu mengeluarkan motor wiper. Sebagai catatan, jangan melepas crank arm jika tidak perlu, karena dapat mengubah sudut auto stop. Jika harus dilepas, maka berilah tanda terlebih dahulu sehingga memudahkan saat pemasangan.
Waktu memasang wiper linkage, perhatikanlah petunjuk memasang wiper arm shaft pada bodi, memasukkan shaft bracket positioning boss dengan tepat kedalam lubang yang terdapat pada bodi. Menyetel posisi berhenti dari wiper blade. Setelah itu mengencangkan wiper arm nut dengan torsi 1,0-1,6 kgm. Pada pemasangan juga perhatikan arah penyemprotan dari washer dengan menyetel pada ujung nozzle menggunakan kawat atau jarum.
16.13. Meter kombinasi dan Alat Pengukur Instrumen disusun pada instrumen panel yang letaknya dibagian 435depan tempat duduk pengemudi untuk mengetahui keadaan kendaraan dengan mudah. Instrumen panel memberitahukan secara terperinci dan
Teknik Bodi Otomotif
penunjukkan kondisi kendaraan saat itu oleh meter-meter atau alat ukur (gauge) dan lampu (light)
Meter kombinasi dan alat pengukur biasanya terdiri dari:
a) Penunjukkan meter, yang meliputi speedometer, tachometer, temperatur air pendingin, pengukur bahan bakar, pengukur tekanan oli, volt meter.
b) Penunjukkan lampu, yang meliputi lampu peringatan tekanan oli, peringatan pengisian, indikator lampu jauh, peringatan bahan bakar, peringatan rem, indikator pintu dan indikator tanda belok.
Gambar 16.44. Meter Kombinasi
Urutan kerja pembongkaran dari meter kombinasi dilakukan dengan cara membuka baut-baut pengunci penutup meter kombinasi, melepaskan meter glass dan meter panel dan mengangkat penutup meter kombinasi dan melepaskan konektor yang ada (misal: speedometer dan unit kabel).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemasangan adalah jangan mengencangkan terlalu keras karena akan merusakkan komponen (pecah) serta memasang kabel speedometer dan konektor harus tepat, pemasangan kabel speedometer yang longgar menyebabkan jarum speedometer bergoyang dan menimbulkan suara berisik.
436
Kelistrikan Bodi Kendaraan
e) Fuel Gauge dan Unit
Fuel gauge unit dapat menggunakan tipe bimetal maupun rangkaian elektronik (chip komputer), namun dalam modul ini hanya dibahas yang banyak digunakan yaitu bimetal type. Sedangkan gauge unit menggunakan tipe variable resistance type. Untuk mencegah penunjukkan yang salah karena voltage yang berubah-ubah, maka pada sirkuit dipasang constant voltage relay yang menjaga voltage tetap 7,0±0,2 V yang terpasang didalam gauge.
Gambar 16.45. Fuel gauge unit (sensor) dan fuel gauge
Saat melakukan pembongkaran fuel gauge unit, rangkaian yang kabel yang berasal dari meter kombinasi dilepas terlebih dahulu, baru fuel gauge unit yang terpasang dalam tangki bahan bakar dilepas dengan melepas baut-baut pengikat atau pengunci yang ada. Saat mengeluarkan fuel gauge unit, jangan sampai terjadi kebengkokan pada sensornya.
Pemeriksaan fuel gauge unit sangat mudah, yaitu dengan cara melepas sambungan wiring terminal dari gauge unit, lalu hubungkan dengan massa (-), apabila jarum menunjuk pada posisi ”F” (full) maka gauge masih baik, dan sebaliknya.
Jangan terlalu lama menghubungkan wiring terminal dengan massa, karena dapat menyebabkan coil terbakar.
Pemeriksaan coil menggunakan tester untuk mengetahui tahanan pada koil. Jika terlalu kecil dari spesifikasi, maka kemungkinan terdapat 437hubungan singkat, jika terlalu besar (lebih dari 150..) kemungkinan putus.
Teknik Bodi Otomotif
Pemeriksaan fuel gauge unit dengan mengukur tahanan antara terminal dengan massa sewaktu posisi level pada F dan E.
Pemasangan gauge unit dengan cara memberi permukaan dengan packing dan sealer untuk mencegah kebocoran bahan bakar. Hati-hati jangan sampai lengan pelampung bengkok serta periksa ketepatan pemasangan massanya.
Posisi Float (pelampung) E F Tahanan 95±7 .. 7±2 :
f) Temperatur Gauge dan Unit
Temperature gauge unit dapat menggunakan tipe bimetal maupun rangkaian elektronik (chip komputer), namun dalam modul ini hanya dibahas yang banyak digunakan yaitu bimetal type. Sedangkan gauge unit menggunakan tipe Thermistor type. Untuk mencegah penunjukkan yang salah karena voltage yang berubah-ubah, maka pada sirkuit dipasang constant voltage relay yang menjaga voltage tetap 7,0±0,2 V yang terpasang didalam gauge.
Gambar 16.46 . Temperatur gauge dan temperature gauge unit (sensor)
Langkah pembongkaran dilakukan dengan cara melepas temperature gauge circuit yang terpasang dalam meter kombinasi dilepas sesuai prosedur pelepasan meter kombinasi. Kemudian thermistor unit yang terpasang mesin (blok silinder/ kepala silinder atau saluran pendingin) dilepas dengan melepas kabel dan membuka dengan kunci 438yang sesuai.
Kelistrikan Bodi Kendaraan
Pemeriksaan temperature gauge sangat mudah, yaitu dengan cara melepas sambungan wiring terminal dari gauge unit, lalu hubungkan dengan massa (-) menggunakan resistor sekitar 25.., apabila jarum menunjuk pada 120.. C, maka gauge masih baik, dan sebaliknya. Jangan menghubungkan wiring terminal langsung dengan massa, gunakan resistor 25… Pemeriksaan temperatur gauge unit dengan mengukur tahanan gauge unit pada air panas 80.. C maka tahanannya sekitar 75…
Saat kembali melakukan pemasangan, gauge unit dengan menggunakan kunci yang sesuai serta pemasangan kabel massa harus kuat.
16.14. Sistem Air Conditioner (A/C) Ketika berkendara di dalam kendaraan, kondisi lingkungan didalam kendaraan sangat mempengaruhi kenyamanan kerja pengemudi dan penumpang. Salah satunya adalah panas, sehingga diperlukan fasilitas pengaturan udara yaitu air conditioner (AC). Kondisi tropis seperti di Indonesia memungkinkan AC bertujuan mendinginkan ruangan dari pada memanaskan ruangan (khusus daerah Eropa).
a. Secara garis besar, proses pendinginan dilakukan dengan cara: b. Kompresor melepaskan refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. c. Refrigerant di condenser dicairkan kembali. d. Setelah itu refrigerant masuk di receiver/dryer untuk disaring dan dialirkan ke evaporator melalui expansion valve. e. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi campuran dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah. Komponen-komponen yang ada pada sistem AC adalah:
a. Kompresor yang berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant. Kompresor ini memilii berbagai jenis, yaitu tipe crank, swash plate, dan vane. b. Magnetic clutch, berfungsi untuk menghubungkan atau memutus hubungan kompresor dengan mesin. c. Condenser, berfungsi untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang ditekan kompresor dan berubah menjadi cairan. d. Receiver (dryer) berfungsi menampung sementara refrigerant, kemudian menyuplai ke sistem pendinginan sesuai dengan beban pendinginan. e. Evaporator dan blower berfungsi untuk menyerap udara panas melalui sirip-sirip dan mendinginkan udara. 439
Teknik Bodi Otomotif
f. Idle up, berfungsi untuk menaikkan putaran mesin apabila AC dihidupkan. Biasanya terpasang pada pompa kompresor. Apabila melaksanakan perbaikan bodi kendaraan memerlukan melepas sistem AC, maka perlu diperhatikan K3, diantaranya memasang fender cover, melepas hubungan kabel baterai, kebersihan tempat kerja, membuang refrigent sampai tekanan 0 Kg/cm2 (0 psi) secara perlahanlahan.
Langkah membongkar kompresor adalah dengan melepas V belt (sabuk) dan melepas kabel magnetic clutch serta idle up. Kemudian melepas slang-slang setelah refrigeran dikeluarkan.
Melepas condensor didekat front grill dengan melepas sambungan pipa dari compressor dan yang ke receiver/dryer. Kemudian melepas baut dudukan condensor.
440Gambar 16.47. Diagram alir refrigrant Sedangkan untuk melepas unit pendingin (evaporator dan fan), dilakukan dengan membongkar glove box dan saluran udara serta control wire dengan melepas baut-baut pengikatnya. Selain itu perlu membongkar
Kelistrikan Bodi Kendaraan
thermostat relay, power relay dan thermistor connector (jika ada). Setelah itu membongkar cooling unit dari dudukannya.
Untuk langkah pemasangan, dilakukan dengan urutan kebalikan dari pembongkaran. Sesudah pemasangan, perlu melakukan pemeriksaan fungsi dari sistem pendinginan, termasuk magnetic clutch maupun tegangan V belt.

Sistem transmisi

Transmisi manual adalah sistem transmisi automotif yang memerlukan pemandu sendiri menekan injak klac dan menukar gear secara manual. Dari segi pemilihan gear, transmisi manual boleh dibahagikan kepada dia iaitu:-
  • transmisi manual konvensional (seperti yang digunakan pada kereta) yang membolehkan pemandu menukar pada mana-mana posisi gear pada bila-bila masa
  • transmisi manual berjujukan (seperti yang digunakan pada motosikal dan kereta perlumbaan seperti Formula Satu) yang hanya membenarkan pemandu menukar gear mengikut urutan (gear lebih rendah atau lebih tinggi).
Kebanyakan motosikal moden menggunakan transmisi manual sekitar 4 ~ 6 kelajuan hadapan manakala kereta model terkini pula menggunakan transmisi 5 kelajuan hadapan (6 bagi model berprestasi tinggi) dan 1 gear undur.

Bahagian dalaman transmisi manual

Klac

Di dalam transmisi manual, klac mempunyai 3 fungsi utama:-
  • Memutuskan penghantaran kuasa semasa kenderaan hendak berhenti tetapi enjin masih hidup untuk mengelakkan enjin turut sama terhenti apabila kenderaan berhenti.
  • Memutuskan sementara penghantaran kuasa dari enjin ke roda semasa penukaran gear untuk mengelakkan daripada kerosakan sistem transmisi.
  • Menyediakan sedikit gelinciran apabila mula bergerak daripada gear satu untuk mengelakkan enjin daripada terhenti akibat kilasan yang kurang mencukupi semasa kelajuan enjin rendah.

Aci

Di dalam transmisi manual terdapat 3 jenis aci utama iaitu aci masukan (input shaft), aci pembalik (countershaft), dan aci keluaran (output shaft). Pada ketiga-tiga aci tersebut terdapat beberapa gear yang tersusun bagi menghubungkan antara 2 aci. Secara fizikalnya, kesemua gear tersebut nampak seperti bercantum dengan aci tetapi sebenarnya pada setiap gear terdapat klac penggelungsur dan penyegerak bagi menghubungkan dan memutuskan kuasa antara aci dan gear dan sebaliknya.
Pada kotak gear kereta, aci masukan dan aci keluaran nampak seperti bersambung tetapi sebenarnya diputuskan oleh satu penyegerak yang hanya menghubungkan kedua-dua aci tersebut semasa gear 4. Pada kotak gear motosikal pula, aci pembalik turut bertindak sebagai aci keluaran.

Klac penggelungsur dan penyegerak

Gear dihubungkan kepada aci melalui klac penggelungsur (dog clutch). Di dalam kereta, penyegerak (synchronizer) turut dipasang bersama-sama dengan klac penggelungsur untuk menyegerakkan kelajuan antara gear dan aci untuk mengelakkan kerosakan semasa penukaran gear. Namun demikian, proses sedemikian menjadikan penukaran gear menjadi lambat sedikit, oleh itu penyegerak tidak dipasang pada motosikal memandangkan penukaran gear motosikal adalah sangat pantas.
Untuk operasi penukaran gear, klac penggelungsur dihubungkan ke tuas gear melalui fork penukar dan beberapa pautan mekanikal. Bagi transmisi berjujukan seperti yang digunakan pada motosikal, fork penukar dihubungkan ke gelendong penukar yang beralur serta 2 set gear sala sebelum dihubungkan ke mekanisme penukaran gear.

Gear undur

Gear undur yang digunakan adalah gear gelungsur yang menghubungkan antara aci pembalik dan aci keluaran pada satu kedudukan tertentu. Untuk memudahkan gear untuk dimasukkan, gear undur serta gear-gear terlibat adalah dari jenis gear spur atau lurus (gear lain pula adalah gear helikal atau condong). Gear undur adalah tidak segerak, maka pemandu perlu menghentikan kereta dahulu sebelum menukar ke gear undur atau semasa menukar dari gear undur ke gear satu.

Penyegerakan gear

Di dalam transmisi manual, kesemua gear berhubung secara jaringan malar (constant mesh), oleh itu kelajuan gear mestilah diseragamkan semasa penukaran gear untuk mengelakkan "kisaran" yang boleh merosakkan komponen dalam sistem transmisi.
Biasanya, penukaran gear yang lebih tinggi adalah mudah dan tidak memerlukan kemahiran untuk menyegerakkan gear kerana kelajuan enjin sendiri akan turun apabila klac dilepaskan selepas penukaran gear. Namun demikian, kemahiran menyegerakkan gear adalah perlu apabila menukar ke gear yang lebih rendah dengan menaikkan sedikit kelajuan enjin untuk menyeragamkan kelajuan gear yang bakal ditukar. Ia dilakukan dengan menekan lebih injak pendikit semasa penukaran gear yang lebih rendah.
Untuk memudahkan proses penyegerakan gear, mekanisme penyegerak turut dipasang bersama-sama dengan gear, dengan itu gear dihubungkan pada aci secara jaringan segerak (synchromesh). Namun demikian, mekanisme penyegerak tidak dipasang pada lori-lori berat untuk mengurangkan beratnya kerana tertakluk pada peraturan berat dengan muatan (BDM) maksimum 50 tan di Malaysia (had BDM adalah berbeza mengikut negara). Oleh itu, pemandu lori perlu menyegerakkan gear melalui teknik double declutching (menukar ke gear neutral dan kemudian ke gear seterusnya, melibatkan 2 kali pelepasan klac).
Motosikal pula tidak mempunyai mekanisme penyegerak kerana mekanisme tuas gear motosikal (menggunakan kaki) adalah tidak sesuai untuk mempunyai masa penukaran gear yang panjang sebagaimana kotak gear kereta. Oleh itu, penunggang motosikal menyegerakkan gear dengan "memainkan" genggam pendikit semasa penukaran gear yang lebih rendah.

Penukaran gear

Tombol gear 5 kelajuan pada kereta Mazda Protege.

Tombol gear lantai

Manual Layout.PNG
Susunan ini adalah susunan gear 5 kelajuan yang paling lazim digunakan pada kereta. Pada paksi 5-R, terdapat satu mekanisma klip bagi mengelakkan pemandu tertukar dari gear 5 ke gear undur dan sebaliknya turun ke gear 4. Oleh itu, gear undur hanya boleh ditukar dengan menolak tombol gear ke kanan dan kemudian ke bawah.

Manual Dogleg.png
Susunan ini pula digunakan pada transmisi 5 kelajuan yang digunakan pada bas ringan serta kereta perlumbaan lama. Gear 1 adalah "gear merangkak" yang jarang digunakan dan hanya digunakan semasa mendaki bukit, oleh itu pemandu terus menukar ke gear 2 dengan menolak terus tombol gear ke atas.

Manual Layout 2.PNG
Susunan ini selalunya digunakan oleh model-model kereta Eropah kecuali beberapa kereta bukan Eropah seperti Proton Savvy. Satu mekanisma pengunci dipasang bagi mengelakkan pemandu daripada tertukar ke gear undur semasa hendak menukar ke gear 1, maka pemandu menarik pengunci (berbentuk seperti gelang) pada tombol gear semasa menukar ke gear undur.

Manual Layout6.png
Susunan ini banyak digunakan pada transmisi 6 kelajuan, bilangan kelajuan terbanyak yang boleh dimuatkan pada corak penukaran "H". Paksi bagi gear undur seakan condong sedikit.

Tuas gear motosikal

Tuas gear motosikal Suzuki SV650S.
Corak penukaran yang paling lazim bagi sesebuah motosikal adalah seperti berikut:-
            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1
Kebanyakan motosikal menggunakan tuas gear dengan satu sahaja tangkai, di mana penunggang menekan tuas gear dengan kaki kiri untuk menurunkan gear mengikut turutan serta apabila menukar dari gear neutral ke gear 1. Untuk menaikkan gear, penunggang menyungkit tuas gear tersebut mengikut turutan sehingga gear tertinggi. Gear neutral terletak antara gear 1 dan gear 2, maka dari gear 1 penunggang menyungkit sedikit untuk ke gear neutral dan menyungkit sepenuhnya untuk ke gear 2. Ia agak sukar sedikit dilakukan oleh penunggang baru, maka setiap motosikal dilengkapi lampu penunjuk gear neutral pada papan pemuka sebagai panduan.
Penukaran gear motosikal kapcai pula sedikit berbeza; kebanyakan motosikal kapcai dengan klac emparan automatik mempunyai tuas gear dengan 2 tangkai, maka penunggang menekan tangkai hadapan tuas gear dari gear neutral ke gear teratas dan menekan tangkai belakang untuk menurunkan gear dari gear teratas ke ke gear neutral. Corak penukaran tersebut direka kerana 2 sebab utama - untuk mengelakkan masalah menukar gear neutral bagi penunggang yang kurang berpengalaman, serta kerana lebih daya diperlukan untuk menyungkit tuas gear (tuas gear motosikal kapcai juga turut mengendalikan klac). Sesetengah motosikal kapcai seperti Honda Wave mempunyai corak penukaran "rotari", yang membolehkan penunggang menukar terus ke gear neutral dari gear teratas, tetapi hanya boleh dilakukan semasa motosikal berhenti atas sebab keselamatan. Sesetengah model turut dilengkapi lampu penunjuk bagi semua kedudukan gear pada papan pemuka.